Sejarah teks Alkitab bahasa Indonesia

27/07/2011 18:29

 

Teks Alkitab Bahasa Indonesia sudah ada sejak lama. Sejak awal abad ke-17 (tahun 1612 di Batavia) hingga saat ini sudah ada paling sedikit 22 versi dan porsi Alkitab yang pernah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Melayu-Indonesia (modern dan kuno, rendah, dan tinggi) [1]. Terjemahan Ruyl ke dalam bahasa Melayu Tinggi merupakan terjemahan Alkitab pertama dalam bahasa non-Eropa.[2] [3]

 

Terjemahan Alkitab bahasa Indonesia "Modern"

Berikut beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia Modern (kira-kira setelah EYD diberlakukan)[4][5]

Terjemahan Alkitab bahasa Indonesia "Lama"

Berikut beberapa terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia Modern (kira-kira sebelum EYD diberlakukan)[6][7]

 

 

Lembaga-lembaga Alkitab dan Penerjemahan Alkitab

Sejak 1800 telah ada banyak lembaga Alkitab yang pernah aktif dalam menterjemahkan Alkitab di Indonesia[8][9].

Lembaga Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura

Lembaga asing

Catatan: Daftar di atas belum termasuk organisasi yang non-Lembaga Alkitab, atau yang menterjemahkan Alkitab dalam bahasa suku/daerah[4].

Penerjemahan Alkitab

Sejarah penerjemahan Alkitab ke Bahasa Melayu

Sebuah halaman Kitab Salat as-Sawai (1514)

Di antara tulisan-tulisan Kristen yang paling awal di tanah Nusantara adalah buku Kitab Salat as-Sawai (Kitab Doa dan Tafakur) yang disusun oleh seorang pekabar Injil Portugis bernama Gregorio de Gregorus pada 1514. Buku ini diterbitkan di Fano, Italia di dalam tulisan Jawi dan mengandungi beberapa petikan Alkitab Vulgata yang diterjemahkan dari bahasa Latin ke bahasa Melayu. Tokoh-tokoh seperti Francis Xavier juga telah menyusun beberapa katekisme (buku soal-jawab agama) di dalam bahasa Melayu [10].

Namun demikian, penerjemahan seluruh Alkitab ke dalam bahasa Melayu baru ada setelah orang Protestan Belanda datang ke Nusantara [11].

Pada mulanya, Alkitab di dalam bahasa Melayu digunakan oleh umat Kristen di seluruh Nusantara tanpa melihat bahwa Alkitab itu diterjemahkan, dicetak dan diedarkan oleh pihak Gereja di Tanah Melayu, Borneo ataupun Hindia Timur. Setelah kemerdekaan Indonesia (1945) dan Malaysia (1957), perkembangan Bahasa Melayu mengambil arah yang tersendiri di antara kedua negara tersebut.

Pada awal zaman kemerdekaan kedua negara tersebut, versi Alkitab yang lazimnya dipakai oleh umat Kristen adalah Alkitab Shellabear (1912) dan Alkitab Terjemahan Lama (1958) yang menggabungkan Perjanjian Lama Klinkert (1870) dan Perjanjian Baru Bode (1938) di dalam satu edisi. Alkitab Ende (1968) yang diterbitkan oleh Gereja Katolik Roma Indonesia dan Alkitab Terjemahan Baru (1974) yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia adalah usaha yang pertama untuk menerjemahkan dan menerbitkan Alkitab di dalam Bahasa Indonesia modern. Pada masa yang sama, Persatuan Alkitab Singapura, Brunei dan Malaysia menerbitkan Perjanjian Baharu Berita Baik (1974) di dalam Bahasa Malaysia modern yang kemudiannya disusul dengan penerbitan edisi Alkitab Berita Baik yang merangkum teks penerjamahan baru Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru di dalam Bahasa Malaysia moden pada tahun 1987 [11].

Kronologi Penerjemahan Alkitab ke Bahasa Melayu/Indonesia

Tahun

Peristiwa

Edisi

Bahasa / Logat

1612

Injil Matius diterjemahkan oleh pedagang Belanda, Albert Cornelius Ruyl [11]

Injil Ruyl

Bahasa Melayu Klasik

1629

Pencetakan Injil Matius Ruyl oleh Jan Jacobiz Palenstein di Enkhizen, Belanda

Injil Ruyl

Bahasa Melayu Klasik

1638

Penerjemahan Injil Markus oleh Ruyl [11]

Injil Ruyl

Bahasa Melayu Klasik

1646

Penerjemahan Injil Lukas dan Injil Yohanes oleh Jan van Hasel

Injil Van Hasel

Bahasa Melayu Klasik

1651

Penerjemahan Kisah Rasul-rasul dan Mazmur oleh Justus Heurnius

Kitab Heurnius

Bahasa Melayu Klasik

1651

Pencetakan Kitab Injil dan Kisah Rasul-rasul di dalam satu edisi di Amsterdam

Kitab Ruyl-Van Hasel-Heurnius

Bahasa Melayu Klasik

1652

Pencetakan Mazmur Heurnius

Kitab Mazmur Hasel-Heurnius

Bahasa Melayu Klasik

1662

Penerjemahan dan pencetakan Kitab Kejadian oleh Daniel Brouwerious

Kitab Kejadian Brouwerious

Bahasa Melayu Klasik

1668

Penerjemahan dan pencetakan seluruh Perjanjian Baru oleh Brouwerious

Perjanjian Baru Brouwerious

Bahasa Melayu Klasik

1677

Penerjemahan seluruh Alkitab ke dialek Maluku oleh Simon de Lange

Alkitab de Lange

Bahasa Melayu Maluku

1727

Penyemakan semula penerjemahan de Lange oleh Francois Valentyn

Alkitab Valentyn

Bahasa Melayu Maluku

1731

Penerjemahan Perjanjian Baru oleh jawatankuasa penerjemahan pimpinan Melchior Leijdecker

Perjanjian Baru Leijdecker

Bahasa Melayu Klasik

1733

Penerjemahan Perjanjian Lama oleh jawatankuasa Leijdecker

Perjanjian Lama Leijdecker

Bahasa Melayu Klasik

1733

Penerbitan Perjanjian Lama dan Baru Leijdecker

Alkitab Leijdecker

Bahasa Melayu Klasik

1758

Penerbitan Alkitab Leijdecker di dalam tulisan Jawi

Alkitab Leijdecker

Bahasa Melayu Klasik

1817

Penyemakan semula penerjemahan Perjanjian Baru Leijdecker oleh Robert Hutchings

Perjanjian Baru Hutchings

Bahasa Melayu Klasik

1821

Penyemakan semula penerjemahan Perjanjian Lama Leijdecker oleh Hutchings

Perjanjian Lama Hutchings

Bahasa Melayu Moden

1835

Penerjemahan Perjanjian Baru dan Kitab Mazmur oleh Johannes Emde

Perjanjian Baru dan Mazmur Emde

Bahasa Melayu Surabaya

1852

Penyemakan semula penerjemahan Perjanjian Baru Leijdecker oleh Robert Keasberry